Kamis, 04 Mei 2017

Paphiopedilum bungebelangi Metusala 2017

Family: Orchidaceae, Subfamily: Cypripedioideae, Genus: Paphiopedilum Pfitzer, Subgenus: Sigmatopetalum, Section: Barbata


Doc. Desrio Metusala



Nama spesies diambil dari bahasa daerah Gayo di Aceh Tengah: kata 'bunge' berarti bunga dan 'belangi' yang artinya cantik atau indah.

Paphiopedilum bungebelangi, merupakan jenis anggrek terestrial yang tumbuh alami di tanah berserasah pada habitat berupa hutan berlereng pada ketinggian 1550-1650 mdpl1.

Perbungaan tegak dengan satu kuntum bunga mekar per batang. bunga sedikit lebih kecil dengan ukuran tinggi hingga 9 cm dan lebar bentangan 7-7,5 cm. Kombinasi warna bunga anggrek tersebut tidak terlalu mencolok, namun bentuk mahkotanya yang bergelombang sepanjang tepi membuat penampilannya sangat unik dan khas. Kelopak dorsal berwarna putih dengan pola urat hijau tegas. Mahkota bunga memanjang berwarna hijau muda kekuningan dengan pola garis-garis sejajar berwarna hijau tua. Bibir bunga berbentuk kantung berwarna coklat hingga merah marun. Staminodium berbentuk elips hingga menyerupai lingkaran dengan torehan cukup dalam di ujungnya3. Berbunga pada bulan Oktober - November1.

Drawing; Desrio Metusala


Oleh Destario Metusala, telah dipublikasikan pada jurnal ilmiah Edinburgh Journal of Botany pada pertengahan Maret 2017.

Referensi
1 TWO NEW SPECIES OF PAPHIOPEDILUM ORCHIDACEAE CYPRIPEDIOIDEAE SECTION BARBATA FROM SUMATRA INDONESIA Destario Metusala, pdf
2 Dua Anggrek Berbibir Cantik Ditemukan di Hutan Aceh, Inilah Wajahnya, Yunanto Wiji Utomo, Kompas.com, 12 April 2017
3 Peneliti LIPI Temukan Dua Spesies Baru Anggrek, Purwodadi, Humas LIPI, 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Bulbophyllum pulanense Yudistira, Kurniawan & Mustaqim, 2022

Section Beccariana Distribution: Merupakan anggrek endemik dari Propinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Kapuas Hulu. Ecology: Hutan dataran r...