Paphiopedilum lunatum in situ Aceh-Sumatera Doc. Desrio Metusala |
Nama spesies ini berasal dari kata latin 'lunatus' yang berarti bulan sabit, merujuk pada bentuk staminodium-nya yang menyerupai bentuk bulan sabit.
Anggrek terestrial yang tumbuh alami di tanah berserasah pada habitat berupa hamparan semak hingga hutan berlereng pada ketinggian 1300-1600 mdpl.
Perbungaan yang tegak dengan satu kuntum bunga mekar per batang. Panjang tangkai bunga mencapai 28-40 cm. Bunga relatif besar dengan ukuran tinggi 9-10,5 cm dan lebar 8-10 cm. Secara utuh, bunga jenis anggrek ini memiliki kombinasi warna yang cukup mencolok. Kelopak dorsalnya berwarna putih krem dengan pola urat kehijauan. Mahkota bunga membentang berwarna hijau hingga hijau-kekuningan dari pangkal hingga tengah, sedangkan pada bagian tengah hingga ujung berwarna merah-jambu keunguan. Bibir bunga berbentuk kantung berwarna coklat kehijauan hingga semburat kemerahan. Staminodium berbentuk bulan sabit dengan ujung lobus samping runcing3 Berbunga pada bulan Oktober-November1
Drawing; Doc. Desrio Metusala |
Oleh Destario Metusala, telah dipublikasikan pada jurnal ilmiah Edinburgh Journal of Botany pada pertengahan Maret 2017.
Referensi
1 TWO NEW SPECIES OF PAPHIOPEDILUM ORCHIDACEAE CYPRIPEDIOIDEAE SECTION BARBATA FROM SUMATRA INDONESIA Destario Metusala, pdf
2 Dua Anggrek Berbibir Cantik Ditemukan di Hutan Aceh, Inilah Wajahnya, Yunanto Wiji Utomo, Kompas.com, 12 April 2017
3 Peneliti LIPI Temukan Dua Spesies Baru Anggrek, Purwodadi, Humas LIPI, 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.